MENGENAL INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA
perkiraan ukuran fisik dan panel, cara pemasangan listrik, cara pemasangan kabel, dan dan cara kerja instalasi kontrol.
10 Hal Penting yang Perlu Diperhitungkan dalam Instalasi Listrik Rumah
Instalasi listrik rumah tinggal merupakan rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat-alat elektronik lainnya. Sebelum Anda memasang instalasi listrik di rumah, inilah beberapa hal yang harus diperhatikan dan tahapan yang perlu dilakukan.
1. Mengetahui Ukuran Rumah dan Daya Listrik
- Ukuran rumah. Ketahui ukuran rumah Anda untuk mengetahui panjang kabel yang dibutuhkan untuk jalur utama instalasi listrik.
- Ukuran ruangan. Ketahui ukuran ruangan untuk menentukan kabel yang dibutuhkan, lampu, dan sakelar yang akan dipasang di dalam ruangan.
- Anda perlu mengetahui daya listrik untuk menentukan ukuran miniature circuit breaker (MCB) yang akan digunakan di dalam rumah.
2. Mempersiapkan Kebutuhan Material Pendukung
Untuk instalasi listrik, Anda membutuhkan beberapa material penunjang, contohnya boks MCB (miniature circuit breaker), Earth-leakage circuit breaker (ELCB), sakelar tunggal, sakelar ganda, stop kontak, lampu, kabel, isolasi, pipa PVC, kotak sambungan, dan sebagainya. Pastikan bahan-bahan tersebut memiliki kualitas baik dan aman.
3. Mempersiapkan Kebutuhan Alat-alat Lainnya
Pekerjaan listrik tidak dapat dilakukan tanpa alat yang tepat. Jadi setelah berbagai kebutuhan material listrik terpenuhi, siapkan kebutuhan alat-alat kerja yang tepat, contohnya alat-alat untuk membobok dinding saat pemasangan sakelar, stop kontak, pipa, dan palu. Anda juga memerlukan beberapa alat lainnya seperti tang kombinasi, test pen, tang untuk memotong, obeng plus dan minus, pisau, alat pengukur, dan pengupas kabel.
. Memasang Bahan-bahan untuk Instalasi Listrik
Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan saat akan memasang instalasi listrik. Berikut ini adalah bahan-bahan yang harus disiapkan.
1. Membuat lubang sakelar atau stop kontak
Jika semua alat kerja telah dipersiapkan, Anda dapat menentukan titik-titik tempat pemasangan sakelar dan stop kontak di dinding ruangan. Biasanya, jarak pemasangan sakelar dan stop kontak adalah 125 cm dari lantai. Setelah menentukan titik sakelar dan stop kontak, mulailah membuat lubang di dinding yang berfungsi untuk tempat pemasangan stop kontak atau sakelar dan sesuaikan jumlah lubang yang dibuat dengan kebutuhan.
2. Membuat jalur kabel dan pipa
Untuk membuat jalur kabel dan pipa, biasanya dilakukan dengan cara membobok tembok menuju ke atas plafon. Setelah itu, Anda dapat memasang pipa PVC agar jalur kabel tetap aman di dalam tembok.
3. Memasang boks MCB dan ELCB
Boks MCB biasanya dipasang di tembok dekat dengan pintu utama rumah, dan dekat dengan KWh meter. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pemasangan kabel dari sumbernya dan agar seluruh instalasi listrik rumah dapat terlindungi. Anda pun dapat memasang ELCB untuk melindungi Anda dan keluarga dari sengatan listrik.
5. Melakukan Pemasangan pada Jalur Utama
Setelah memasang boks MCB dan ELCB, Anda dapat memasang kabel-kabel pada jalur instalasi listrik. Biasanya ada 3 jenis kabel yang digunakan yaitu kabel phase (berwarna merah), kabel netral (berwarna biru), dan kabel arde berwarna kuning dengan garis hijau. Sebaiknya ketiga kabel ini dipasang di dalam pipa PVC.
6. Melakukan Pemasangan Kabel Instalasi Menuju Sakelar dan Stop Kontak
Setelah kabel jalur utama terpasang, lakukanlah pemasangan kabel-kabel yang dibutuhkan untuk sakelar, lampu, dan stop kontak. Biasanya, pemasangan kabel dari sumber menuju alat-alat listrik memerlukan sambungan. Setiap sambungan kabel dapat dipasang di dalam kotak. Mengatur kabel dalam kotak akan menjaga kabel tetap rapi dan mempermudah Anda untuk mengidentifikasi kabel.
7. Menyambung Kabel pada MCB, Sakelar, dan Stop Kontak
Setelah kabel selesai dipasang, jangan lupa menyambung kabel-kabel tersebut pada setiap baut terminal di MCB, ELCB, sakelar dan stop kontak. Setelah kabel terpasang dengan benar dan alat listrik sudah berada di tempatnya, selanjutnya adalah menutup jalur-jalur kabel yang telah dilapisi PVC di dinding. Langkah terakhir adalah menyambung kabel dari sumber listrik yang berasal dari MCB utama pada KWh meter.
. Menggunakan Alat-alat Listrik yang Berlabel SNI
Sebaiknya semua komponen yang digunakan untuk pemasangan instalasi listrik rumah harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dan sudah lolos uji kelayakan. Di Indonesia, semua komponen dan peralatan listrik yang digunakan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
9. Membagi Instalasi Listrik Menjadi Beberapa Kelompok
Untuk rumah sederhana, instalasi listrik dapat terbagi menjadi delapan kelompok. Setiap jalur dapat dibedakan berdasarkan kegunaan, misalnya satu jalur untuk AC, dua jalur untuk water heater dan pompa air, satu jalur untuk lampu, dan satu jalur untuk stop kontak. Selain itu, satu jalur listrik dapat digunakan maksimal untuk 12 titik lampu dan 8 titik stop kontak.
10. Grounding Saat Pemasangan Instalasi Listrik Rumah
Jika Anda ingin instalasi listrik di rumah lebih aman, Anda bisa menggunakan mekanisme pembumian (grounding) arus ke dalam tanah. Jika tiba-tiba daya membesar karena misalnya ada sambaran petir, grounding atau ELCB membantu menjaga perangkat listrik di rumah tetap aman.
Komentar
Posting Komentar